Sunday, September 30, 2007

Yahoo! Mash

TEMPO Interaktif, Jakarta:

Portal Internet Yahoo! kini melebarkan sayapnya ke ranah jejaring sosial. Pada Jumat lalu mereka meluncurkan Yahoo! Mash versi beta.

Mash tampil agak berbeda dengan jejaring sosial lain, seperti Facebook, MySpace, atau Friendster. Para pengguna Mash tak hanya memiliki profil, foto, dan jaringan, tapi juga berkesempatan mengedit profil orang lain di jaringannya.

Inilah Wikipedia ala situs gaul. Tapi lain dengan Wikipedia, ensiklopedi online yang bisa diedit oleh siapa pun secara bebas, hasil editan profil di Mash harus mendapat persetujuan si pemilik profil sebelum ditampilkan.

Si pemilik profil bisa menentukan siapa saja yang berhak mengobok-obok halaman profilnya, mengurangi atau menambahkan fitur, dan mendekorasi ulang. Namun, fungsi ini bisa dibatasi hanya untuk dirinya sendiri.

Mash tampil dengan berbagai fitur menghibur, seperti figur sederhana Tamagotchi atau Neopet. Pemilik profil dan pengunjungnya bisa memberi makan binatang digital itu atau mengubah ekspresinya. Ada pula game sederhana seperti paddle ball dengan wajah Karl Marx.

Pencinta kuliner bisa menjajal Roda Makan Siang. Mereka cukup mengetikkan kode pos wilayah (sementara hanya di wilayah Amerika Serikat) dan menu makanan yang diinginkan. Layar akan menampilkan roda berisi daftar restoran yang menyediakan menu tersebut.

Sejumlah orang di situs blog TechCrunch.com, yang berkesempatan menjajal Mash pertama kali, mengatakan isi situs itu masih mirip Facebook, MySpace, dan My Yahoo!. "Anda bisa memasang satu set modul ke dalam profil Anda dan menggerakkannya dengan gaya drag-and-drop," kata Mark Hendrickson dalam ulasannya di TechCrunch.

Scott Karp, pemilik blog Publishing 2.0, mengatakan desain Mash memang bersih dan mudah digunakan. Namun, situs itu dinilainya terlalu "keremaja-remajaan". "Tampaknya segala sesuatu adalah bermain," ujarnya. Padahal, kata Karp, sebagian besar nama yang ada dalam daftar kontaknya di webmail Gmail adalah profesional media atau teknologi.

Will Aldrich, Kepala Proyek Mash, mengatakan wajar pengguna pada awalnya menganggap Mash tak ada bedanya dengan jejaring gaul lain. "Tapi tentunya ada corak baru yang membuatnya menarik dan menyenangkan," kata Aldrich di situs blog.mash.yahoo.com.

Lagi pula, kata dia, Mash masih versi beta. Masih terbuka kemungkinan terjadinya perubahan setelah banyaknya masukan yang diterima Aldrich dan timnya.

Peluncuran Mash sebetulnya sempat menimbulkan "insiden" ketika wartawan The New York Times, Brad Stone, menerima undangan dari seorang pejabat Yahoo! untuk menjajal Mash pada Selasa pekan lalu. Disebutkan, Yahoo! sedang menguji coba situs baru.

Stone pun langsung tertarik menjajalnya. "Saya mengikuti link ke mash.yahoo.com, yang membalas agar saya mengisi username dan password. Namun, saat saya mengisinya, identitas saya sama sekali tak berguna," kata Stone.

Stone pun mengirimkan e-mail meminta pertanggungjawaban sang pejabat. Tapi penjabat itu hanya menjawab enteng, "Ya, saya hanya memancingmu, belum terbuka untuk umum, segera."

Insiden ini rupanya langsung menimbulkan protes. Sejumlah kalangan mengatakan Yahoo! keliru dengan meluncurkan ke umum situs yang masih pada tahap alpha.

Beberapa jam kemudian Stone pun menerima e-mail dari juru bicara senior Yahoo! yang meralat undangan sebelumnya. "Kami memang masih mengetes layanan alpha itu secara internal," kata pejabat itu. Pada Jumat lalu barulah Yahoo! meluncurkan versi betanya.

Kehadiran Mash kini memancing pertanyaan tentang nasib Yahoo! 360, yang diluncurkan pada Maret 2005. Yahoo! 360 terbilang sebagai situs jejaring sosial, tapi sepi peminat.

Tapi belum ada satu pun pejabat Yahoo! yang memberi penjelasan soal ini. Yang jelas, link ke Yahoo! 360 masih tersedia di situs perusahaan tersebut.

Dikutip dari : www.tempointeraktif.com

Read more...

Jepang Siapkan Pengganti Internet

TEMPO Interaktif, Tokyo:

Sebuah kelompok penelitian akan dibentuk pada bulan November di Jepang. Mereka akan menciptakan teknologi optik pengganti Internet protokol selaku standar komunikasi global.

Sebuah laporan di harian bisnis Nikkei pada Minggu lalu menyebutkan, kelompok itu dibentuk atas kerjasama antara pemerintah Jepang, Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, serta perusahaan swasta.

Jaringan model baru itu ditargetkan akan selesai dan dikomersialisasi pada 2015. Jaringan itu akan sanggup mentransfer data 10 gigabita per detik, 10 kali lebih cepat dari jaringan internet generasi terbaru yang akan diluncurkan di Jepang tahun ini juga.

Kelompok itu diikuti perusahaan seperti Nippon Telegraph dan Telephone Corp., Fujitsu Ltd., KDDI Corp., Hitachi Ltd., Toshiba Corp. dan NEC Corp. Biaya proyek diperkirakan akan menelan 30 juta yen selama lima tahun.

Proyek yang serupa juga sudah digelar di Amerika Serikat dan Eropa.

Jaringan optik itu akan sanggup diakses 100 miliar alat secara stimultan dan transfer data pada kecepatan yang ekstrim pun masih bisa dinikmati penggunanya. Fitur-fitur semacam ini telah menjadi kebutuhan penting pada masa mendatang seiring meluasnya penggunaan jaringan online, tak hanya untuk komputer pribadi, telepon seluler, tapi juga kamera pengawas, sensor medis, dan peralatan elektronik lain.

Teknologi itu juga akan menawarkan sambungan yang stabil, berkecepatan tinggi, bahkan saat diakses di atas kereta api super cepat sekalipun.

Read more...